logo

Mahanirvana Tantra

Category:

Description

Judul : Mahanirwana Tantra

penulis : Tjokorda Bagus Putra Marhaendra

penerbit : Paramita

ukuran : 148 mm x 210 mm

halaman : clx + 288

Isbn : 978-602-204-785-8

 

sinopsis

Mahänirväna Tantra adalah salah satu teks Tantra terpenting, ayat-
ayatnya disusun dalam bentuk prosa, yang didedikasikan untuk penekun
Tantra. Artinya, bahwa buku ini tidak cocok untuk konsumsi umum, yang
bisa dibaca Oleh siapa saja. Karena untuk memahaminya hams didukung Oleh
sejumlah pengetahuan spiritual yang memadai. Oleh karena itu, ajaran Tantra
sering pula disebutkan sebagai Ajaran yang bersifat rahasia, karena hanya boleh
diketahui dan dikuasai Oleh kalangan tertentu saja. Padahal yang dimaksud
dengan rahasia ini sebenarnya bukan pada informasinya sebagai pengetahuan.
Tetapi pada bagaimana aktualisasi Tantra dalam penggunaan Yantra, Mantra,

Mahänirväna Tantra merupakan percakapan antara Shiva dan Shakti-
nya, Parvati. Dengan latar belakang keindahan pegunungan Kailäsa, Shiva
memaparkan kepada istrinya jalan spiritual yang cocok untuk zaman Kali.
Bagaimana aktualisasi ajaran Dharma, Artha, Käma, dan Moksha. Menjelaskan
mengenai upacara sakral, penggunaan Yantra, Mantra, serta ritual terkait.
Sena pemujaan terhadap para Deva, Shakti, dan Brahman. Dengan demikian
manusia mampu meningkatkan kesadaran diri pada hakikat hidup yang lebih
luas, agar keluar dari siklus kelahiran dan kematian.

Mengenai kehidupan pada Kali Yuga, Shiva menyatakan: “Ketika wanita
menjadi sulit diatur, tidak berperasaan, suka bertengkar, dan memfitnah
suaminya, maka ketahuilah bahwa Zaman Kali telah memadi kuat. Ketika
pria menjadi tunduk pada wanita dan budak nafsu, penindas teman dan Guru
mereka, maka ketahuilah bahwa Zaman Kali telah menjadi kuat. Ketika
kesuburan bumi telah hilang dan menghasilkan panen yang buruk, ketika awan
menghasilkan hujan yang sedikit, pepohonan menghasilkan buah yang sedikit,
maka ketahuilah bahwa Zaman Kali telah meuiadi kuat. Ketika saudara, sanak
saudara, dan sahabat, didorong Oleh keinginan akan sesuatu yang sepele,
saling menyerang, maka ketahuilah bahwa Zaman Kali telah menjadi kuat.
Ketika secara terbuka pengambilan daging dan minuman keras dibebaskan
tanpa penghukuman dan hukuman, ketika minuman terlarang berlaku secara
diam-diam, maka ketahuilah bahwa Zaman Kali telah meniadi kuat.”
serta ritualnya. Pada tataran inilah peranan seorang Guru sangat penting.